Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda.
Menurut para essensialis, dalam dunia pendidikan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menimbulkan pandangan yang berubah-ubah, pelaksanaan yang kurang stabil dan tidak menentu. Sehingga menyebabkan pendidikan kehilangan arah.
Dengan demikian pendidikan harus bersendikan pada nilai-nilai yang dapat mendatangkan stabilitas yaitu nilai yang memiliki tata yang jelas dan telah teruji oleh waktu. Prinsip essensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai-nilai yang essensial dan bersifat menuntun.
Essensialisme
(a) Berkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan hidupnya.
(b) Menekankan data fakta dengan kurikulum yang tampak bercorak vokasional.
(c) Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti: membaca, menulis, sastra, bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik.
(d) Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersifat semakin kompleks.
(e) Perhatian pada pendidikan yang bersifat menarik dan efisien.
(f) Yakin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri.
(g) Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji informasi mendasar tentang dunia yang didiami serta tertarik Progressivism
Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
Menurut para essensialis, dalam dunia pendidikan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menimbulkan pandangan yang berubah-ubah, pelaksanaan yang kurang stabil dan tidak menentu. Sehingga menyebabkan pendidikan kehilangan arah.
Dengan demikian pendidikan harus bersendikan pada nilai-nilai yang dapat mendatangkan stabilitas yaitu nilai yang memiliki tata yang jelas dan telah teruji oleh waktu. Prinsip essensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai-nilai yang essensial dan bersifat menuntun.
Essensialisme
(a) Berkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan hidupnya.
(b) Menekankan data fakta dengan kurikulum yang tampak bercorak vokasional.
(c) Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti: membaca, menulis, sastra, bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik.
(d) Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersifat semakin kompleks.
(e) Perhatian pada pendidikan yang bersifat menarik dan efisien.
(f) Yakin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri.
(g) Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji informasi mendasar tentang dunia yang didiami serta tertarik Progressivism
Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
1 komentar:
Coba blog anda pasang widget infogue dengan mudah dan keren yang akan mempopularitaskan blog anda. Seperti di blog watashiwa. Oiya permisi artikel anda saya pasang di infogue.com, yach!
http://pendidikan.infogue.com/
http://pendidikan.infogue.com/esensialisme
Posting Komentar